Teman-teman satu departemen di organisasi saya mengajak liburan bersama. Saya mengiyakan ajakan mereka. Sebenarnya saya tidak mampu menolaknya. Tawaran menghabiskan waktu lima hari bersama teman kuliah sangat menggiurkan. Sebagai anak rumahan, saya jarang menghabiskan liburan bersama orang selain keluarga. After I overthink too much, saya berhasil memantapkan diri untuk ikut liburan itu.If you want to know somebody better, travel with them.
Saya begitu bahagia ketika rombongan teman-teman menjemput saya di rumah. Perjalanan ke Banyuwangi dimulai. Sebenarnya saya rada hafal jalan dari rumah saya ke Banyuwangi. Tiga tahun Papa kerja di sana sebelum pindah ke tempat barunya tahun ini, sehingga saya sering melewatkan liburan di sana.
Mungkin ini sudah basi ya mengingat sudah seminggu berlalu tapi saya masih ingin menuliskannya. Saya juga akan menuliskan tips di tiap tempat wisata.
Thanks so much untuk Silfia dan Arlin yang mau menampung kami di Banyuwangi, Guntur untuk mobilnya (Kitty), serta peserta tour terseru yang saya cintai (Aisyah, Gradiyanto, Dyah, dan Faiz).
Air Terjun Telunjuk Raung
Ini adalah spot pertama yang kami datangi. Menurut teman kami yang asal sana, ini adalah wisata baru. Benar saja, saat kami berdelapan sampai di lokasi tempatnya masih asri, bersih, dan masih tampak pembangunan rumah pohon. Air terjun Telunjuk Raung berada di lembah sehingga Anda harus menuruni jalan setapak yang bisa saja licin di musim hujan. Tapi saya jamin begitu sampai di air terjunnya Anda tidak akan menyesal.
Airnya dingin, udaranya masih sejuk, ada ban gratis buat berenang, serta beberapa pos mirip poskamling di rumah untuk istirahat. Sayangnya saya tidak bisa ikutan berenang bersama teman-teman yang lain.
Tips:
- Bawa payung atau jas hujan. Karena, seperti mood pacar Anda, Anda tidak akan tahu cuacanya nanti.
- Pakailah sandal jepit saja. Karena ini wisata alam berair yang pastinya Anda tidak ingin merusak sol sepatu
- Bawa baju ganti. Karena Anda akan sangat membutuhkannya. Di depan air terjun terdapat mini danau yang airnya jernih, dingin, dan mengundang Anda untuk menjeburkan diri.
Mungkin hanya itu tips khususnya. Lainnya sih tips umum, seperti siapkan baterai kamera full karena Anda tidak ingin melewatkan moment tanpa berfoto, bukan? Tidak usah khawatir baterai boros, di tempat ini tidak ada sinyal sehingga lumayan menghemat baterai ponsel. Anda baru bisa pamer ketika memasuki area pemukiman padat dan letaknya jauh dari wisata ini. Jadi yang ingin snapchat atau instastory.... well, save it for later.
Kawah Ijen
Sebelumnya saya tidak pernah naik gunung selain Bromo. Jadi ini pendakian pertama saya. Karena banyak orang-orang yang menganggap bahwa Bromo itu bukan gunung.
Trus apa, mas mbak? protes saya sebal.
Meskipun sudah diwanti-wanti oleh orangtua saya kalau Ijen ini nggak bakal cocok untuk saya. Apalagi saat akan berangkat liburan, penyakit saya kambuh di malam sebelumnya. Tapi saya nekat-nekat aja. Saya ingin punya foto di puncak. Alay ya? Dih, biar sudah.
Kami bertujuh mendaki gunung! Untungnya sebelum naik, kami sudah dibekali nasi oleh neneknya Arlin.
Tips naik Kawah Ijen versi pendaki amatir:
Trus apa, mas mbak? protes saya sebal.
Meskipun sudah diwanti-wanti oleh orangtua saya kalau Ijen ini nggak bakal cocok untuk saya. Apalagi saat akan berangkat liburan, penyakit saya kambuh di malam sebelumnya. Tapi saya nekat-nekat aja. Saya ingin punya foto di puncak. Alay ya? Dih, biar sudah.
Kami bertujuh mendaki gunung! Untungnya sebelum naik, kami sudah dibekali nasi oleh neneknya Arlin.
Tips naik Kawah Ijen versi pendaki amatir:
- Olaharaga dulu sebulan sebelum naik gunung. Kalau enggak nih, otot-ototmu bakalan kaku. Ini untuk latihan pernapasan juga biar nggak lekas lelah.
- Pakailah pakaian yang tebal namun juga trendy. Pakaian yng tebal akan melindungi Anda dari gigitan dingin Ijen, apalagi kalau Anda mendaki dini hari. Tapi sudah pasti kan, Anda ingin tampilan Anda di foto tetap kayak ke mall saat sudah mendaki sejauh 2.443 mdpl kan?
- Mulai mendaki pukul 02.00 jika ingin melihat blue fire. Ini kesalahan kami. Iya sih, kami tiba di pintu masuk pukul 2an. Tapi kami benar-benar ngantuk dan pada akhirnya tidur di parkiran mobil. Kami mendaki pukul 03.00. Tapi gimana lagi, ngantuk pak.
- Jangan takut minta istirahat kalau lelah. Hey, Ijen itu tidak cemen kok. Anda tidak perlu khawatir diketawain teman segeng kalau Anda lelah. Kasihan kaki Anda. Lagi pula ada ojek belerang yang bisa Anda tumpangi kalau Anda benar-benar tidak bisa naik (atau turun).
- Pakai sandal gunung atau sepatu. Jangan sandal nge-mall! Jangan lakukan kebodohan yang saya lakukan. Pakailah alas sepatu yang nyaman dan kuat. Iya sih, sandal saya nyaman. Tapi dia tidak kuat. Sampai di puncak dia mangap, minta diberi makan lem.
- Bawa air minum. Sekali lagi, cek perbekalan Anda sebelum mulai mendaki. Pastikan botol minum terisi dan terbawa. Okeh, harus diakui kami hebat. Naik-turun Ijen bertujuh hanya menghabiskan tiga perempat botol minum Aqua click n go.
Di Ijen anehnya sudah ada jaringan kok. Yah walaupun datang dan pergi, bagai pelangi~
Tapi sudah bisa berkomunikasi lah ya. Oh iya tips lagi, nanti kalau udah sampai puncak bau belerangnya bakal menguar kuat. Bagi Anda yang tidak tahan bisa beli masker di mamang-mamang yang jualan di sekitar situ. Karena kalau masker lalu lintas biasa sih tidak mempan.
Pulau Merah
Pasti kalau ingin mantai, di Banyuwangi, Pulau Merah akan berada di nomor satu destinasi wisata yang harus dikunjungi. Pantai merah ini pasirnya putih, ombaknya besar, langitnya bagus, dan cocok banget untuk yang ingin belajar surfing.
Ini bukan pertama kali saya ke Pulau Merah. Waktu diajak main ke tempat kerja Papa, saya dan keluarga mengunjungi pantai ini. Jadi bukan sesuatu yang baru bagi saya.
Yang baru adalah... camping di Pulau Merah!
Sebelumnya teman-teman sudah pesan peralatan berkemah di kawasan perkotaan Banyuwangi. Kami sudah menyiapkan bekal dan kompor serta alat-alat bertahan hidup lainnya. Kami begitu excited kemping di pinggir pantai.
Yah, sebelumnya saya agak khawatir sih. Because the last time I went for a camp on the beach, it didn't go well. Tapi saya yakin yang ini bakal menyenangkan. Iya... beneran kok.
Saya kasih pelajaran yang sudah kami dapatkan ya,
- Datangnya malam-malam banget saja. Karena pada saat itu suasana sepi banget, penjaganya udah pulang dan Anda bisa masuk gratis. Anda juga tidak perlu ijin mendirikan tenda di mana.
- Pilihlah tenda di bawah pohon atau dekat dengan parkiran. Jangan seperti kami, memilih tenda yang jauh dari keramaian, dekat banget garis pantai. Malam hari sih tidak terasa, waktu matahari sudah terik ternyata kami terpanggang. Kami harus mengungsi ke pepohonan.
- Pakai obat anti-nyamuk di malam hari. Nyamuk di pantai Pulau Merah memang kurang ajar. Dia bisa menghisap darah Anda sampai habis. Yha meskipun sudah pakai segala macam losyen anti-nyamuk pasti juga akan digigit. Tapi yang penting adalah ikhtiarnya :)
- Siapkan bekal dan sunblock yang banyak. Pulau Merah ini asli bikin mager parah untuk pulang. Inginnya bersantai sambil melihat indahnya pantai dengan cemilan. Lebih enak lagi tiduran sambil menghadap matahari. Ini nekat namanya. Kalau ingin seperti kami, setidaknya pakai sunblock dulu. Kami sih tidak, sengaja ingin tampil eksotis.
- Bangun subuh, kelilingi pantai. Pulau Merah kalau sudah siang terik sekali. Bagi Anda yang tidak suka cahaya dan panas yang terlalu strong bisa mencoba main di pantai saat pagi hari. Hawanya masih dingin, cahayanya juga indah lho subuh-subuh gitu.
Kami juga masak-masak sendiri lho pakai kompor portable hasil jarahan di sekre BEMF. Demi memuaskan kegagalan kami melihat blue fire di Ijen, kami bersorak melihat biru api kompor.
Perlu dicatat, kalau dini hari dan langit cerah, Anda bisa melihat ribuan bintang di langit Pulau Merah. Gila, indah banget! Saya yang pengagum langit sampai tidak berhenti mendongak menatap cahaya-cahaya yang menari-nari di atas. Iya, saya tidur lebih awal saat itu dan bangun dini hari. Untungnya teman saya yang laki-laki masih terbangun dan menemani saya mengobrol. In the end, sayalah yang paling terakhir bangun pagi --"
Bangsring Underwater
Niatnya sih ya ingin snorkeling melihat bayi hiu dan terumbu karang. Setelah dari Pulau Merah, kami mencari-cari tujuan selanjutnya. Bangsring Underwater atau yang biasnaya disebut Bunder. Sempat kelewatan 2km dari belokan yang sebenarnya, akhirnya kami tiba. Hujan deras. Kami harus menunggu hingga hujan agak mereda.
Begitu kami ke loket, bapak pengedar tiketnya berkata bahwa tidak bisa snorkeling karena airnya keruh terkena hujan. Wahana yang buka adalah Rumah Apung, tempat penangkaran ikan.
Kecewa beneran deh. Padahal sudah tidak sabar mencelupkan diri ke air. Karena kami adalah pengikut aliran-anti-pulang-tanpa-foto, kami menyewa perahu untuk diantarkan ke Rumah Apung. Di sana para pengunjung bisa melihat ikan-ikan yang sedang ditangkar, menunggu waktunya untuk dilepaskan ke samudra.
Meski hanya menghabiskan waktu sedikit di Bunder ini, saya bisa kasih saran:
Begitu kami ke loket, bapak pengedar tiketnya berkata bahwa tidak bisa snorkeling karena airnya keruh terkena hujan. Wahana yang buka adalah Rumah Apung, tempat penangkaran ikan.
Kecewa beneran deh. Padahal sudah tidak sabar mencelupkan diri ke air. Karena kami adalah pengikut aliran-anti-pulang-tanpa-foto, kami menyewa perahu untuk diantarkan ke Rumah Apung. Di sana para pengunjung bisa melihat ikan-ikan yang sedang ditangkar, menunggu waktunya untuk dilepaskan ke samudra.
Meski hanya menghabiskan waktu sedikit di Bunder ini, saya bisa kasih saran:
- Kalau ke sini, jangan waktu musim hujan
- Pastikan Anda datang sama orang yang udah pernah snorkeling
- Jangan menceburkan diri ke lautnya, seperti kebodohan satu orang teman kami.
Green Bay
Hari terakhir saya dan teman-teman di Banyuwangi membuat kami berusaha menjadikan hari itu yang paling worth it. Perjalanan ke Green Bay dari rumah teman kami lumayan memakan waktu. Ehm, kalau dipikir-pikir semuanya memakan waktu sih.
Green Bay ini termasuk pantai terbaik lho menurut saya. Ombakanya besar, pasirnya putih, lingkungannya masih alami sekali, dan fasilitasnya pun sudah oke punya.
Dari loket ke area pantainya sendiri bisa ditempuh lewat dua jalur, darat dan laut. Kata bapak penjaga pantai apabila kita memakai jalur darat akan berbahaya dan lama sampainya karena musim hujan. Akhirnya kami menyewa perahu.
Saya akui, saya excited naik perahu ke Green Bay. Ombaknya besar, seperti akan menelan kami bulat-bulat. Pemandangan yang mengapit perahu kami sangat cocok untuk diabadikan. Tapi yha gitu, cipratan-cipratan ombaknya masha Allah. Kami lebih sayang gadget kami.
Sampai di Green Bay, baju kami sudah basah. Kami langsung menaruh tas dan sandal kemudian berlarian ke bibir pantai untuk bermain ombak. Di sini, ombaknya luar biasa besar, kalau tidak hati-hati bisa terbawa ke laut selatan. Jadi pastikan Anda dan teman-teman tidak terlalu bermain ke tengah.
Di sekitar pantai masih ada monyet yang berkeliaran. Kata teman saya, kalau malam monyet-monyet itu akan turun ke pantai. Engga tahu ngapain. Mungkin mau main ombak kayak kita.
Terbaik deh pokoknya di sini. Saya kasih beberapa wejangan deh ya
Dari loket ke area pantainya sendiri bisa ditempuh lewat dua jalur, darat dan laut. Kata bapak penjaga pantai apabila kita memakai jalur darat akan berbahaya dan lama sampainya karena musim hujan. Akhirnya kami menyewa perahu.
Saya akui, saya excited naik perahu ke Green Bay. Ombaknya besar, seperti akan menelan kami bulat-bulat. Pemandangan yang mengapit perahu kami sangat cocok untuk diabadikan. Tapi yha gitu, cipratan-cipratan ombaknya masha Allah. Kami lebih sayang gadget kami.
Sampai di Green Bay, baju kami sudah basah. Kami langsung menaruh tas dan sandal kemudian berlarian ke bibir pantai untuk bermain ombak. Di sini, ombaknya luar biasa besar, kalau tidak hati-hati bisa terbawa ke laut selatan. Jadi pastikan Anda dan teman-teman tidak terlalu bermain ke tengah.
Di sekitar pantai masih ada monyet yang berkeliaran. Kata teman saya, kalau malam monyet-monyet itu akan turun ke pantai. Engga tahu ngapain. Mungkin mau main ombak kayak kita.
Terbaik deh pokoknya di sini. Saya kasih beberapa wejangan deh ya
- Jangan pakai baju ijo. Why? Simply because a myth. Katanya, Ratu Pantai Selatan suka sama yang pakai baju ijo. Takutnya, nanti Anda dibawa menyelami kerajaannya.
- Lewat jalur laut saja. Meski bayar (seingat saya jalur darat gratis), jalur laut benar-benar mengasyikkan. Bisa naik turun ombak dan menyentuh samudra dengan tangan Anda sendiri.
- Jangan lupa bawa baju ganti. Kalau ke pantai, sudah pasti Anda akan basah-basahan. Meski iman Anda begitu kuat dan mengatakan Anda tidak akan main ombak, tapi percaya sama saya, begitu ke Green Bay, godaan itu akan begitu besar. Tidak perlu bingung plastik untuk pembungkus pakaian basah, sudah banyak toko yang menyediakannya di parkiran.
- Bawa tongsis. Pemandangan di Green Bay benar-benar indah. Cocok sekali diabadikan, dipamerkan ke kerabat Anda. Tongsis bisa Anda tanam di pasir putih, jadi seperti tripod. Ini untuk menghindari adanya pihak yang tersakiti karena jadi tukang foto.
- Ajak teman yang kuat sekali untuk menahan Anda. Bermain ombak di Green Bay sungguh menantang. Ombaknya begitu besar dan siap melahap Anda. Saya sudah puluhan kali ditarik ke tengah, untungnya ada teman-teman saya yang membantu untuk bermain ombak dengan aman. Pokoknya, jangan pernah sok-sokan 'tiduran' mengapung terbawa ombak. Bangun-bangun mungkin Anda sudah berada di Australia tanpa paspor.
- Pastikan Anda memeberitahu bapak pemilik perahu kapan Anda akan meninggalkan pantai. Biasanya sih bapaknya akan kembali ke daerah loket dan menjemput pengunjung ketika sudah waktunya pulang. Mereka melarang terlalu malam karena ombaknya akan semakin gila dan hewan liar akan turun. Jadi cari aman aja deh ya....
Setelah main ombak dan kembali ke parkiran, kemudian membersihkan diri di toilet umum. Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan pulang. Sudah selesai serangkaian liburan kami di Banyuwangi tercinta.
-------------------------------------
Saya tidak percaya saya dapat menghabiskan liburan dengan teman-teman yang saya sayangi di tempat indah seperti Banyuwangi. Meskipun lelah dan cukup merogoh kocek tapi ini adalah liburan worth it menurut saya. Jika diberi kesempatan lagi, saya akan mengambilnya. Karena menghabiskan waktu dengan teman-teman saya membuat saya yakin bahwa... saya harus liburan lebih sering lagi. :)
Jangan menceburkan diri ke lautnya, seperti kebodohan satu orang teman kami.
BalasHapussiapa itu kak? lol wkwk
kayak situ -_-
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusDiih abis pada bilang mau nyebur, pas aku nyebur pada gak jadi.. -.-
HapusBtw emang aku siapa?
Aku kan osr.. :v