Hellaw! It's been a while.
Minggu ini saya ke Jakarta Fair. Ini pertama kalinya saya ke Jakarta Fair. Asli seneng banget karena banyak jajanan murah. Hal yang saya tuju adalah dragon's breath. Itu tuh yang pas dimakan bisa keluar asap. Kan lucu yaaa, jiwa gemash-ku menari-nari. Tapi waktu sudah sampai konternya, ternyata yang antre sudah seperti di loket KAI. Gagal pula lah saya mencoba jajanan unik ini.
Padahal ingin rasanya sering menulis. Kayaknya menulis ini adalah refreshing termurah bagi saya. Sayang sekali, keyboard laptop saya sudah jebol dan saya tidak tahu tempat servis laptop di sekitar sini. Ini pun saya tulis di jam istirahat kantor (hala alasan aja-- malez kan you). Padahal rajin nulis adalah salah satu resolusi 2019. Resolusi lainnya? Tentu saja 2160p (yampun garing sekali).
Bagaimana rasanya menyia-nyiakan setengah tahun 2019? Sepertinya belum ada pencapaian yang bisa saya banggakan. Kecuali bahwa sekarang saya bisa berangkat kantor pagi. Saya juga makin sering naik kendaraan umum. Sudah tidak lagi limbung ketika busway mulai melaju. Oh iya, saya juga make new friends di tempat kerja baru. Well, engga literally made new friends like Bonnie in Toy Story 4 (great movie by the way!). Overall, saya bersyukur atas semua yang Tuhan berikan.
Belakangan saya merasa weekend saya selalu tidak produktif. Terdengar sok sekali bukan? Tapi bener deh, seperti ada keinginan untuk mengisinya dengan sesuatu yang bermanfaat. Hanya belum tahu hal produktif apa yang bisa saya lakukan. Apakah menjadi youtuber adalah jalan ninjaku? Atau menjadi food blogger? Nah, I'm too clumsy to act on cam. Jalan-jalan aja sih sepertinya. Sambil bercengkrama dengan teman-teman. Jadi kemana nih?
![]() |
Tata letaknya keren euy |
Akhirnya kami mencoba fish cake, cemilan serba goceng, juga ayam bakar seharga 25000 sudah plus nasi goreng. Kami makan di tempat food court dekat panggung karena arena kuliner tradisional penuh banget. Enaknya nongkrong di bagian ini bisa mendengar keseruan panggung, juga view-nya mantul banget karena cahaya-cahaya lampu gitu.
![]() |
25000 dapat segini |
FYI, ada bianglala di sini tapi kecil sekali. Muat buat anak-anak sepertinya. Sudah bisa dipastikan kalau saya yang naik bautnya akan copot. Ada juga kereta kelinci yang disponsori oleh Dana yang selalu penuh sama anak-anak dan orangtuanya. Ingin saya coba naik tapi ingat umur.
Engga ada yang saya beli di sini selain makanan karena makan adalah hidupqu(!) serta minuman yang murah banget asli. Di sana banyak mba-mba yang jualan nawarin harga super miring.
Para pengunjung juga dapat menukarkan tiket masuk dengan kopi gratis dan kupon diskon-diskon menarik dari berbagai tenants. Kuponnya ini bentuknya seperti brosur yang disobek gitu. Jangan sampai hilang ya. Iyha, punya saya hilang karena kebiasaan tangan yang engga bisa diam.
Weekend kemarin engga begitu kenal artisnya sehingga kami belum sempat mengikuti kemeriahan panggung. Iya apalah arti konser jika tidak bisa menyanyi bersama. Good news, minggu ini ada Fourtwnty di closing. Wajib datang sih ya! Pasti bakalan rame.
Saya datang untuk kedua kalinya saat weekday. Demi lihat SO7 tampil. Pulang kerja pukul 21.00 bukan merupakan alasan untuk tidak turut memeriahkan. Saya dan teman saya naik ojol dari kantor. Walaupun sudah malam tapi Kemayoraan padat sekali. Macet. Saya ketar-ketir. Akhirnya saya memutuskan untuk turun di pertigaan dan berjalan kaki menuju pintu masuk. Sumpah ya padet banget padahal weekdays. Ini orang-orang engga pada kerja apa ya besok?
Bahkan ketika saya sudah sampai di arena, antrian tiketnya membludak. Bahkan security-nya sendiri bilang untuk cari di loket lain karena loket 9 (tempat saya turun dari ojek) sudah habis. Mau tidak mau saya berkeliling loket. Iyha, selugu itu saya engga tahu tempatnya luas ugha. Untung saja teman saya dapat tiket duluan sehingga saya tidak perlu antre lagi dan masuk venue.
Perjuangan engga berhenti di situ. Panggungnya ada di sisi lain venue sehingga kami harus berjalan lebih jauh. Begitu kami tiba di pagian panggung, SO7 sudah mulai dan penontonnya padat kayak jagung. Tapi untungnya kami punya tenaga nyelip-nyelip hingga bisa agak ke depan. Meskipun berdesak-desakan sampai badan saya jadi langsing, eh ga juga.
Baru pertama kali ini saya dateng ke acara konser yang padet banget. Emang dasarnya saya cupu jarang nonton konser kalau engga pingin banget. Ada lho yang sampai naik ke atapnya kereta kelinci, engga tahu kenapa keretanya bisa ada di tengah-tengah lautan manusia begini.
Overall, saya menikmati acaranya. Asyik juga ngelihatin orang heboh. Asyik juga terbawa arus penonton. Asyik juga mengarahkan kamera saya ke panggung (meskipun tidak menangkap sosok band-nya) dan ikut bernyanyi bersama. Asyik juga nonton konser di hingga malam hari meskipun besoknya harus masuk pagi karena ada rapat pukul 08.00.
Pulang dari nonton, masih di area yang sama, kami mencoba kerak telor yang merupakan makanan khas betawi. Rasanya lucu. Pakai telur bebek. Yang paling saya suka bagian keringnya, renyah banget kayak saya (eaaa).
Katanya yang pulang dari Jakarta Fair bawa oleh-oleh snack atau engga helm (engga paham juga kenapa harus helm karena mulah kali ya). Tapi penjual snacknya pas kita pulang udah bubar hahaha. Mau beli dragon's breath juga mata ini uda kaga bisa bedain itu kue asap apa orang ngerokok.
Katanya yang pulang dari Jakarta Fair bawa oleh-oleh snack atau engga helm (engga paham juga kenapa harus helm karena mulah kali ya). Tapi penjual snacknya pas kita pulang udah bubar hahaha. Mau beli dragon's breath juga mata ini uda kaga bisa bedain itu kue asap apa orang ngerokok.
Besoknya saya berhasil bangun pagi dan ikut rapat. Kaki saya terasa pegal, mungkin disebabkan oleh tawaf JIEXPO dua kali. Belum cek timbangan, semoga ada penurunan yang berarti.
Masih menunggu kembang api yang biasanya cuma bisa saya lihat dari tipi. Selamat ulang tahun, Jakarta! Semoga membawa kebahagiaan, kesejahteraan, dan kedamaian.
Komentar
Posting Komentar