Langsung ke konten utama

How to Spend Less Than 48 Hours in Singapore

Ini post untuk No Cuti Cuti Club yang pingin liburan di Sabtu-Minggu! 
Sebelumnya saya adalah orang yang pesimis bahwa liburan keluar kota di Sabtu-Minggu without additional day-off itu mustahil. Tapi sebagai orang yang ingin break the rules, yah my own rule sih hahaha, saya dan teman saya, Nop, nekat liburan pada Sabtu-Minggu ke Singapura. 
Kenapa Singapura? Random aja sih... soalnya kami cuma mampu beli tiket ke situ.
Apa yang harus disiapkan oleh kamu, budak korporat, yang pingin banget liburan tapi sadar hari Senin pasti ditunggu sang bos? 


1. Transportasi
Karena durasinya cepet banget, kita harus milih transportasi yang ga buang-buang waktu di jalan. Kalau lokasinya masih bisa diakses pesawat sih, disarankan untuk naik pesawat saja. Lumayan menghemat waktu biar bisa jalan-jalan di destinasi liburan lebih lama. Kita memilih penerbangan paling malam dengan alasan agar bias ke kota lebih pagi. Jadi bisa seharian explore gitu. 
Kami tiba di Changi tengah malam, MRT uda ga beroperasi, dan taxi kena biaya tambahan. Jadi kalau kalian tipe yang pingin nyampe bandara langsung istirahat ke hotel, perhatikan jam operasional transportasi bandara juga ya.
Untuk menuju destinasi selama di lokasi liburan butuh riset transportasi apa yang akan digunakan. Misalnya naik MRT, MRT jurusan mana. Kalau naik bus, haltenya di sebelah mana dan nomor berapa. Tapi jangan khawatir, informasi seperti ini sudah tersedia di internet atau halte dan stasiun apabila tiba-tiba di sana tidak ada jaringan. Sedikit tips, kalau naik MRT usahakan sudah tahu jalur dan jurusannya karena di stasiun MRT susah mau nyari petugas. Bahkan ada yang sama sekali tidak ada petugasnya alias semuanya serba otomatis. 

2. Tempat menginap
Butuh waktu lama untuk menentukan tempat menginap. Mau yang deket tempat wisata atau yang deket bandara atau yang asal murah saja. Kalau kami sih memilih yang dekat dengan MRT karena ini alat yang mengantarkan kami ke semua destinasi. Bisa sih naik bus tapi mungkin karena terbiasa naik KRL dan MRT di Jakarta jadi kayak uda menyatu gitu dengan rel (apaan sih -_-)
Karena mau liburan Sabtu-Minggu doang, cukup menginap selama semalam saja. Karena kita bakal cuma butuh tempat tidur di Sabtu malam saja. Midnight kan nyampe Changi Airport tuh, tidur aja sampai pagi jam 5 (jam MRT pertama). Iya, tidur di bandara. Ga usah khawatir, di sana banyak banget lounge buat istirahat. Dipastikan aman. Waktu turun dari pesawat, hal yang pertama dicari adalah spot tidur. Pilih yang dekat dengan charger juga biar bisa sekalian isi baterai gadget.
Enak banget kok tidur di bandara karena banyak juga penumpang lain yang tidur di sana nungguin transit.
Ruang tunggu yang super aman di Changi Airport buat tidur sampe pagi

Pengalaman saya sih pas jam 3 pagi dibangunin petugas. Ditanyain ngapain kok tidur di situ. Udah deg-degan aja takut dideportasi (lebay) mana di belakang dia ada barisan army yang megang senjata. Tapi act cool aja. Saya jelaskan ke petugasnya kalau kami baru tiba dari Jakarta (sambil memperlihatkan boarding pass dan paspor) tengah malam dan MRT ke kota sudah habis. Dia ngerti kok terus disaranin naik MRT yang paling pagi. Sambil dijelasin nanti dari 'tempat tidur' kami ini harus lewat mana buat menuju stasiun MRT. Udah gitu aja, dibolehin melanjutkan tidur lagi. So, santuy aja!

3. Destinasi 
Karena ini cuma liburan dua hari, tujuan wisata yang dituju tidak bisa muluk-muluk. Karena waktunya singkat, pilihlah destinasi yang saling berdekatan. Ya engga mesti sebelahan, tapi seenggaknya jaraknya cukuplah kalau ditempuh dengan jalan kaki atau MRT satu kali stop. 
Kami memilih Merlion, Marina Bay, Gardens by the bay, ArtScience Museum, dan Helix Bridge sebagai destinasi yang berdekatan. Kalau yang jauhan kita pilih yang sejalur dengan MRT ke penginapan. Kalau mau belanja produk branded atau sekedar beli es krim bisa ke Orchard Road. Di sini ada Wisma Atria yang jual Garett Popcorn, popcorn terenak sedunia so far. Juga ada Lucky Plaza yang jual baju-baju murah. 
Tak lengkap rasanya bila jalan-jalan tanpa wisata religi, kami mengunjungi Masjid Sultan. Engga sengaja sih, sebenarnya kami sedang mencari masjid untuk sholat Dhuhur dan menurut peta masjid terdekat jaraknya satu kilometer dari penginapan. Di Jakarta jarang banget jalan satu kilo kalau bukan karena olahraga. Lumayan sih, tapi demi sholat yang afdhol kami rela. FYI, ternyata ini masjidnya juga dijadikan tempat wisata gitu. Banyak turis yang berkunjung dan mengabadikan foto di sekitar masjid. Di sebelahnya ada Malay Heritage Center yang bisa menjadi tujuan wisata. Kalau ingin kulineran, ada rumah makan minang enak dan laris yang kami jadikan tempat makan nasi selama tinggal di Singapura. Ada juga toko suvenir yang menjual berbaga macam printilan mulai dari kaos I love SG yang sangat tipikal itu sampai tas batik. 
Namanya juga perempuan, liburannya belum sah kan ya kalau belum belanja. Tapi berhubung kami orang paling hemat sedunia, kami memilih lokasi belanja yang menurut kabar internet paling murah. Jeng jeng jeng! Mustafa Center. Gila nih tempat rame banget! Udah gitu bukanya 24 jam nonstop. Orang-orang ini pada hobi belanja sepertinya. Semua yang kalian butuhkan ada di sini. Mulai dari baju, skincare, makanan, hingga kebutuhan rumah tangga ada di sini. Yha... siapa tahu pulang-pulang memutuskan untuk berumahtangga yha kan... Untungnya Mustafa Center ini deket banget dengan penginapan kami, tinggal jalan kaki doang. 
Kalau mau shopping cantik yang wow banget bisa coba di Orchard Rd yang kanan-kiri jalan isinya produk merek mahal semua. Atau ke Marina Shoppers yang memiliki sungai di tengah mall dan dilengkapi gondola seperti di Venice. 

4. Makanan dan Minuman
Perut kita tidak mengenal kata liburan. Mau kita pergi kemana pun, dia pasti meminta jatah. Peraturan kami adalah jangan pernah jalan-jalan dengan keadaan lapar karena baru kami sadari bahwa kebahagiaan yang pertama adalah perut. Selalu sedia makanan di tas kalian yang dapat mengganjal lapar di jalan. Jangan lupa juga bawa tumblr karena harga minuman di sana lumayan juga. Sedikit put tak apa, karena sedikit air yang kupunya milikmu juga (apasih ga jelas).
Bagi penggemar nasi dan halal food tentunya harus lebih memilih-milih tempat makan. Tapi kalau mau murah dan aman bisa coba roti atau makanan India yang sudah pasti halal meskipun non beef. Usahakan tidak terlalu picky soal makanan (kecuali tentang kehalalan) karena kalian akan menghabiskan waktu dan energi hanya untuk cari makanan yang sesuai padahal bisa dialokasikan untuk istirahat atau jalan-jalan.
Semisal sudah di penginapan dan mager banget untuk keluar cari makan, bisa beli online lewat Grab meskipun menurut saya pribadi harganya lumayan mahal untuk makanan sejenis nasi-nasian.
Kalau kulineran menjadi agenda jalan-jalan, sebaiknya dikaji (eaaa bahasanya sok banget yha) apakah tempat kulineran tersebut mudah diakses, kenyamanan, kebersihan, serta jenis makanan yang dijual seperti apa. Kalau kemarin kami memilih tempat makan yang sudah pasti menjual makanan Indonesia. Karena kalau fail kami akan berakhir makan nasi padang. Untungnya di ION mall yang kami kunjungi menyediakan berbagai masakan dari berbagai belahan dunia. Well, meskipun ujung-ujungnya jiwa milenial kami memilih makanan korean food karena kebetulan ada diskon.

5. Attire
Sebenarnya ini tidak terlalu penting buat saya ketika berangkat, tapi setelah menghabiskan waktu <48 jam bersama travelling partner saya, dapat ditarik kesimpulan bahwa attire ini penting! Iya, pake tanda seru biar ngegas. Mau liburan pakaiannya harus sesuai dengan tujuan wisata. 
Saran saya pakai kaos atau yang tipis-tipis saja karena di Singapura ini juga panas gaes kalau siang, apalagi untuk jalan kaki di luar gitu. Pastikan warnanya terang aja deh udah paling aman. Rok atau celananya yang lentur juga karena bisa dipastikan bakal banyak jalan kaki. Ya pilihlah yang cakep gitu... jangan kayak saya yang pake training itu pun engga bawa ganti lagi karena males banget bawa jeans dan cuma ada itu di lemari hiks.
Untuk alas kaki pilihlah yang puwaling nyaman. Kalau bisa nyaman dan cantik. Jangan cuma cantik aja, karena yang cantik doang belum tentu bikin nyaman (eaaa). Pada engga mau kan kakinya lecet-lecet pas balik ke Jakarta? Kalau saya memilih sepatu lari, karena kalau dia nyaman buat lari pasti nyaman untuk jalan. 

6. Budget / Cash
Wah ini nih harusnya pertama ya tapi karena menurut saya ini tuh tergantung ke pribadi masing-masing marilah kita taruh di nomor ini (padahal semuanya juga tergantung pribadi masing-masing :p). Dalam menentukan berapa sih uang yang harus dibawa dalam bentuk cash sebaiknya disesuaikan dengan niat bakalan kemana aja dan ngapain aja waktu di Singapura. Misalnya tujuan utamanya adalah belanja, maka harus menyiapkan dollar yang banyak. Kalau cuma jalan-jalan cuci mata aja sih bawa cash secukupnya saja. Apalagi kalau mau eksperimen liburan hemat.
Usahakan transaksi menggunakan cash (kalau jajan-jajan kecil) karena kalau pakai visa dan mastercard bank dalam negeri biayanya lebih besar. Kabarnya sih pakai J*nius bisa lebih murah, tapi kemarin belum coba. Saya sempat mencoba pakai mastercard tapi jauh lebih mahal cuy dari kurs sebenarnya. Tapi ya mau gimana lagi engga bawa cash yang cukup.
Yang wajib disiapin:
  1. Tiket PP
  2. Penginapan semalam aja (200.000 IDR ada kok)
  3. Budget untuk EZ link 12 SGD 
  4. Budget Internet roaming (120.000 IDR untuk T*lkomsel) atau sewa wifi bisa jauh lebih murah kalau perginya rombongan dan ada waktu buat balikin tuh modem
  5. Budget makan (60-70 SGD udah bisa makan di Orchard Rd kok)
  6. Budget jalan-jalan (semampunya haha)
Tapi jujur deh, yang paling penting itu niat dan nekat. Kek kalau kalian udah buntuk pikiran sama keriuhan hidup, pasti bakal butuh liburan tipis-tipis.
Thanks to Nop yang sudah membuat saya yakin buat short escape. Emang teman seperjalanan yang edukatif, pulang ke Jakarta skill saya seperti pernah ambil photography 101 class.
Nah, tak lengkap post liburan ini kalau tidak disertai foto-foto saya. Yha, barangkali saja ada yang rindu.


Bangun pagi-pagi biar bisa liat The Rain Fortex, tapi air mancur yang hits itu masih bobo
Mandatory pose, padahal uda berangkat pagi tapi tetep rame
Iyha, cuma bisa foto di seberang Esplanade
Ini Nop emang uda nganggep SIN sebagai rumah sendiri main lepas sepatu aja

Niatnya sholat di masjid terdekat, sama sekali engga tahu kalau Masjid Sultan ini termasuk heritage. Sekalian beli sandal jepit Nop
Yup, penginapannya dekat sama bangunan-bangunan lucu🌇
Heran aja gitu ada sungai di mall. Mungkin nanti di PIM bakal ada haha

Ini ada sih di foodcourt Jakarta, tapi sebagai pecinta eskrim saya sukak😍 Belinya di Orchard Rd yang rame banget. Sampe antre😭

Muka bahagia beli pop corn terenak sedunia🍿Ini beneran kek emak-emak banget, duh😭 
Ga sempet ke Singapore Flyer, tapi gapapa dapet foto jarak jauh aja😔 
Ini bagusnya senja kali ya... tapi kita kemaleman ke sininya. Sempet hopeless juga karena jaraknya jauh dari tempat makan kita. Tapi kesampean juga ke Gardens
Uda tau ini liburan tapi outfit kek ngantor 👩 💼 Itu ekspresi apa pun aku tak paham

Depan ArtScience Museum nih

Ini antre beli tiket masuk ArtScience Museum yang instalasinya lucu-lucu. FYI kita pilih harga yang paling murah aja (Future World) karena udah hampir habis cash-nya 🤣

Mencoba foto seperti Alice tapi malah mirip bebegig sawah. Maafkan muka saya :(

I know I'm that fat tapi selucu itu instalasinya jadi pingin foto🤷

Pose melihat masa depan 
Tiket terusan dari Future World bisa main di Digital Light Canvas buat seru-seruan bikin gambar di lantai tengah mall ini. Tapi engga sempet nyoba karena ngejar flight

Ini instalasi yang paling lama antre buat masuknya karena pengunjung pada lama berfoto ria di dalam. Tapi bagus banget, lucu, banyak lampunya.

Di ujung Helix Bridge yang kalau malam lebih indah katanya. Oke, sepertinya saya jago bikin ekspresi wajah yang aneh-aneh :)

Akhirnya foto di Fortex sebelum flight ke Jakarta. Tapi engga jelas, blur 🤣 

Botol minum lipet gini paling berguna kalau lagi perjalanan. Ergonomis banget.

Jadi liburan ini beneran membuktinya bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Termasuk menikmati hidup. Beneran less than 48 hours di Singpura karena sorenya sudah balik ke Jakarta. Bahkan masih sempat beli Irvins Fish Skin yang enak itu 🤤
See you di cerita liburan selanjutnya! :) *hopefully

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lupa Bawa Dompet? QRIS Sang Penyelamat!

Dor! Kaget gak? Kaget dong. Udah lama banget engga nge-post. Gimana 2021 so far ? Seperti 2020 v.2 bukan? Hahaha, canda. Semoga di 2021 kita bisa lebih baik lagi sambil mengingat-ingat 2020.   Ngomongin soal ingatan nih, siapa yang sering banget lupa bawa dompet? *Saya ngacung* Engga usah malu, karena pasti banyak banget yaa temennya.   Kalau saya ingat-ingat sepertinya saya sering sekali disuruh ke warung tapi lupa bawa uang. Alhasil harus balik ke rumah deh. Padahal jalannya lumayan jauh. Pernah juga waktu ke toserba, udah di kasir dan semua items sudah diinput oleh mas kasir, tapi ketika merogoh saku, poof! Kosong, saudara-saudara, alias dompet saya mana. Sumpah mau nangis. Tapi untung mas-nya baik jadi barang saya bisa di- keep dulu selagi saya balik ke rumah.   Seiring berjalannya waktu, saya merasakan bahwa kebiasaan lupa-bawa-dompet tidak terlalu menakutkan. Hal yang menakutkan apa? Lupa bawa smartphone . Media penyimpanan, alat komunikasi, p...

Nyobain kerja di luar goa selama masa WFH

Gimana rasanya kerja di kosan? Awal-awal mulai tuh yaa excited banget karena engga pernah kerja dari rumah sebelumnya di kantor yang sekarang. Terus mulai nostalgia ke jaman-jaman jadi auditor yang kerjanya bisa dari mana saja hahaha. Tapi jadi kagok juga karena sudah lama engga seperti itu. First time WFH di kosan ditemani temen sekos yang beda kantor. Seru abis karena jadi tahu dia kerjanya ngapain di kantornya. Meetingnya kayak gimana. Terus kehectican orang lain yang seru banget buat ditonton padahal kalau diri sendiri hectic mah kagak seru. Tapi lama-lama WFH mulai sendirian karena teman sekos udah pulang kampung gegara pandemi yang tak kunjung usai ini. Sendirian WFH di goa alias kosan dalam waktu yang tidak sebentar itu bikin jenuh. Asli. Tapi gimana lagi… harus bertahan. Udah coba ganti-ganti posisi kerja. Dari yang di meja, di lantai, sampai di dinding. Dan sama aja, lama-lama juga bosen. Cari tempat yang Wi-Fi nya kenceng Daripada bosen terus yang pasti bakal bikin ...

Jajan di Thailand Pakai QRIS

Dorrr!! Gilak udah lumutan aja nih blog.  Setelah pandemi dua tahun nggak ngapa-ngapain dan akhirnya sekarang terbang ke luar negeri udah diperbolehkan (meski harus nyiapin beberapa dokumen), pastinya kalian nyiapin wishlist jalan-jalan kan? Saya juga nggak mau kalah. Dua bulan lalu saya perpanjang paspor ^^ *Ternyata bisa lho perpanjang di luar domisili* Waktu perpanjang paspor sebenarnya belum ada destinasi apapun di wishlist karena yaudaaa kalau jalan spontan aja. Tapi beberapa hari setelah itu ada nih kesempatan buat dinas.  Karena udah lama banget nggak terbang internasional lupa caranya gimana, harus ngapain sekarang aturannya, dan ngebut banget semua-muanya hahaha.  Tips: browsing persyaratan masuk ke negara tujuan. Misal apakah butuh PCR atau sertifikat vaksin. Kebetulan nih perjalanan saya kemarin mampir ke Thailand. Pas nyampe bandara Dong Mueang baru sadar kalau belum tuker uang baht di negara asal dan cuma bawa cash tipis di dompet. Yaudah lah yaaa saya tu...